Pelajari Al-quran

                                         Al-Qur'an 

 

Al-Quran menurut bahasa = Bacaan

   Al-Qur'an menurut definisi = firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril yang mengandung aqidah, syariah dan ibadah sebagai petunjuk hidup bagi manusia di dunia dan bagi yang membacanya mendapat pahala.

  Sebagai muslim sejati, maka sudah seharusnya membaca Al-Quran, karena Al-Quran dipandang sebagai mukjizat Nabi Muhammad Saw. Yang paling besar dan abadi, serta pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagian dunia-akhirat. Disamping itu, bila perlu jika bacaan Al-quran dialunkan dengan merdu, tenang, tertib dan baik, Selanjutnya dewasa ini hafalan harus dicek dengan tulisan, karena hal itu merupakan anugerah dan karunia Allah Swt. Belajar Al-Quran tidak hanya dapat diitempuh melalui belajar mandiri (autodidak), melainkan memerlukan guru, mengingat cara pengungkapan tiap-tiap huruf Hijaiyah harus diketahui makhraj dan sifatnya. 

  Cara membaca Al-Quran bersifat  "Taufiqi" yakni menurut apa yang diajarkan Rasulullah Saw, tidak atas ijtihad pribadi, Disamping itu, Pembaca harus mengeri tata cara membaca Al-Quran, misalnya sebelum membaca Al-Quran harus berwudhu, duduk pada tempat yang baik, Al-Quran ditempatkan posisi yang  terbaik. 

Cara diturunkannya Al-Qur’an :

1. Diturunkan sekaligus dari lauhul mahfudz ke baitul izzah pada malam qodar (sebuah      tempat di lapisan-lapisan langit). Kaum jin diwajibkan pula taat pada Al-Qur’an                     

                                وَاِذۡ صَرَفۡنَاۤ اِلَيۡكَ نَفَرًا مِّنَ الۡجِنِّ يَسۡتَمِعُوۡنَ الۡقُرۡاٰنَ‌ۚ

       فَلَمَّا حَضَرُوۡهُ قَالُوۡۤااَنۡصِتُوۡا‌ۚ فَلَمَّا قُضِىَ وَلَّوۡا اِلٰى قَوۡمِهِمۡ مُّنۡذِرِيۡنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, "Diamlah kamu ! (untuk mendengarkannya)!" Maka ketika telah selesai , mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan".  (QS. Al-Ahqaf : 29)

2. Dari baitul izzah ke bumi secara berangsur-angsur selama , 22 tahun 2 bulan 22 hari,

  Membaca Al-Qur’an tentu memiliki adab. Karena yang dibaca adalah kalamullah (firman Allah), bukan koran, bukan perkataan makhluk. Di bulan Ramadhan apalagi, adab ini mesti diperhatikan. Karena intensitas berinteraksi dengan Al-Qur’an sangat tinggi di bulan Ramadhan. Dikarenakan para ulama biasa menyembut Ramadhan dengan bulan Al-Qur’an.

Beberapa adab penting yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an :
1- Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
2- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya.

3- Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama.

4- Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat anjurkan membaca Al-Qur’an di masjid. Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf.
5- Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.

6- Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz menurut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib.

7- Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At-Taubah).
Catatan: Memulai pertengahan surat cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.
8- Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.

Comments