Siapakah Tuhan Itu ?, Masya Allah

Siapakah Tuhan Itu

  Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai olehnya.

   Perkataan dipentingkan hendaklah diartikan secara luas. Tercakup di dalamnya yang dipuja, dicintai, diagungkan, diharap-harapkan dapat memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dan termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.

Ibu Taimiyah memberikan definisi al-ilah sebagai berikut :

Al-ilah ialah : yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadanya, merendahkan diri di hadapannya, takut, dan mengharapkannya, kepada tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo'a dan bertawakkal kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan disaat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya.

   Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat dipahami, bahwa Tuhan itu bisa berbentuk apa saja, yang dipentingkan oleh manusia. Yang pasti ialah manusia tidak mungkin atheis, tidak mungkin tidak ber Tuhan.Dalam ajaran islam diajarkan kalimat " Laa illaha Illaa Allah". Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu "Tidak Ada Tuhan", kemudia baru diikuti dengan suatu penegasan  "Melainkan Allah". Berarti seorang muslim harus membersihkan diri segala macam Tuhan terlebih dahulu, yang ada dalam hatinya hanya satu Tuhan yang bernama Allah.

   Istilah Tuhan dalam A;-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang menjadi pengerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang yang mematuhinya disebut abdan (hamba). Kata ilaah (Tuhan) didalam Al-Quran konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu Allah dan selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (Tuhan). Benda-benda seperti : Patung, pohon, binatang dan lain-lain dapat pula berperan sebagai ilah. 

Demikianlah seperti  pada surat Al-Baqarah : 165, sebagai berikut :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙ

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. " (QS. Al-Baqarah : 165)".

  Keyakinan akan adanya Allah,kemaha besaran Allah,kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap. Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan Nabi Muhammad ? karena Nabi Muhammad dalam mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan masyarakat.

  Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta akan dikemukakan dalam Al-Quran surat Al- Ankabut: 61 sebagai berikut : 

 

وَلَٮِٕنۡ سَاَلۡتَهُمۡ مَّنۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَسَخَّرَ الشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ لَيَقُوۡلُنَّ اللّٰهُ‌ۚ فَاَنّٰى يُؤۡفَكُوۡنَ


"Jika kepada mereka ditanyakan, "Siapa yang menciptakan langit dan bumi, dan menundukkan matahari dan bulan ? Mereka pasti akan menjawab Allah. " ( QS. Al- Ankabut : 61)".

    Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang layak dinyatakan bertuhan kepada Allah jika ia telah memenuhi segala dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, Melainkan juga pengatur alam semesta.

Comments