Apa Tujuan Manusia Di Dunia Ini, Masya Allah

 Untuk Apa  Tujuan Manusia Di Dunia Ini ?

 Bagaimana cara kita mengetahui jawabannya yang paling hakiki ? Jawabannya adalah melalui wahyu Allah, yaitu Al-Quran dan Sunnah.

Rumus paling sederhana dan jelas kita temukan dalam kandungan "(Surat Al-Mulk : 1-2)".

Allah Swt berfirman :

                                              تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ 

"Mahasuci Allah yang dalam genggaman tangan-Nya,(yakni kekuasaan dan pengelolaan-Nya semua) kerajaan (di alam raya ini) dan (hanya) dia (sendiri yang) Maha kuasa atas segala sesuatu" .

                    ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

"Dia yang menciptakan (yakni mewujudkan atau menetapkan adanya) kematian dan kehidupan untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang terbaik amalnya (berupa kerja dan perbuatan dipentas kehidupan), dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun".

  Jadi, kehidupan ini adalah kontes perbuatan antara manusia, dengan Allah dan malaikat sebagai jurinya. Hasil kontes ditentukan dari nilai atau skor yang dikumpulkan oleh manusia selagi berjalan, melakukan aktivitas diatas panggung catwalk dunia.

  Begitu kita lahir, biasanya dilantunkan azan dan iqomah ditelinga kanan dan kiri. Oleh sebab itu, sejak lahir kita diperdegarkan akan kebesaran Allah, mengakui Allah dan Rasulullah, mengerjakan sholat dan kebaikan. Manusia ada didunia karena sebagai tanda kebesaran Allah,maka manusia harus beriman atau bakti kepada Allah melakukan sholat bentuk beriman kepada Allah (hablum minanallah) dan berbuat baik terhadap manusia dan alam sebagai hubungan sosial masyarakat (hablum minannass).

Allah Swt, berfirman :

                                                          وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada ku"."(QS. Adz-Dzariyaat : 56)".

    Sebagai bentuk pengakuan mengabdi kepada Allah, adalah mengikuti rukun iman dan melaksanakan rukun islam. Kesadaran itu haruslah menjadi obsesi hidup, sehingga kita memiliki menutup catatan kehidupan ini kita akan berkata "Ya Allah, saya telah melakukannya, saya telah meraihnya".  cobalah perhatikan ayat Q.S Al-Maidah : 48 berikut ini :

لِكُلٍّ جَعَلۡنَا مِنۡكُمۡ شِرۡعَةً وَّمِنۡهَاجًا ‌ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمۡ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰـكِنۡ                 

لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِىۡ مَاۤ اٰتٰٮكُمۡ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَـيۡـرٰتِ‌ؕ اِلَى اللّٰهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيۡعًا فَيُنَبِّئُكُمۡ                 

بِمَا كُنۡتُمۡ فِيۡهِ  تَخۡتَلِفُوۡنَۙ                                                                      

"Wahai para nabi, untuk tiap-tiap umat diantara kalian, telah kami berikan aturan (syari'at) dan petunjuk penerapan (dengan jelas). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji (ketaatan) kalian terhadap pemberian-Nya (beruba syari'at) kepada kalian, maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan (dengan segera melakukan amal saleh selagi masih ada kesempatan). Hanya kepada Allah-lah kalian semua akan kembali. lalu (Pada Hari kiamat) Allah akan memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan (selama didunia)". "(Q.S Al-Maidah : 48)".